BULU TANGKIS
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmatnya, Saya sebagai peyusunun
Makalah ini dapat menyelasaikannya secara sederhana dan tepat waktu. Adapun
makalah ini penulis rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya yang
sajiannya penulis sajikan dalam lembar Daftar Pustaka dengan harapan makalah
ini dapat menambah pengetahuan kita tentang Bulu Tangkis.
Penulis menyadari
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi
maupun tulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengahrapkan kritik dan saran
guna lebih menyempurnakan penulisan makalah pada masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah
ilmu pengetahuan dan kemampuan kita.
Sidoarjo,21
November 2016
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar................................................................................................................... i
Daftar
isi............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1
Latar Belakang............................................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
1.3
Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 1
BAB II ISI/PEMBAHASAN ......................................................................................... 2
2.1
Pengertian ................................................................................................................... 2
2.2
Sejarah ........................................................................................................................ 2
2.3
Peraturan...................................................................................................................... 4
2.4
Teknik/Skill.................................................................................................................. 7
2.5
Sarana/Prasarana........................................................................................................ 13
BAB III PENUTUP...................................................................................................... 15
3.1
Kesimpulan ............................................................................................................... 15
3.2
Saran ......................................................................................................................... 15
Daftar
Pustaka................................................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
11.1 LATAR BELAKANG
Bulutangkis meskipun dikenal sebagai permainan yang dilahirkan
di Poona India, dipopulerkan di Inggris setelah dia menjadi permainan orang
kelas atas. Nama badminton sendiri diambil dari nama wilayah tanah pertanian
milik bangsawan Inggris, kemudian ini yang menjadi nama ajang pertandingan. Di
Indonesia permainan ini diduga masuk lewat orang Eropa yang membawanya ketika
mereka datang ke mari. Indonesia sendiri mulai berkiprah di tingkat internasional
ketika Tan Joe Hol menjadi juara All England tahun 1957. Setelah itu semakin
diakui ketika menjadi juara piala Thomas dengan mengalahkan raksasa Malaya dan
mulai aktif di berbagai kejuaraan di Eropa. Pemain putri juga muncul dan
mendapat nama setelah merebut pula Uber tahun 1975. Pada saat itu demam
bulutangkis dengan pemain top seperti Rudy Hartono.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.
Bagaimana sejarah permainan Bulu
tangkis?
2.
Apa sajakah peraturan dalam permainan
bulu tangkis?
3.
Dan bagaimana teknik dasar dalam bermain
permainan bulu tangkis?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini salah satunya yaitu
untuk menyelesaikan tugas dan tentunya untuk menambah pengetahuan penulis dan
pembaca tentang permainan bulu tangkis atau mungkin menumbukan minta dan bakat
para pembaca dengan membaca makalah ini.
BAB II
ISI / PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Bulu tangkis adalah cabang olahraga
yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan. Bulu tangkis dapat
dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di atas lapangan yang dibatasi
dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Olahraga
bulutangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan garis-garis dalam
ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan di bagi dua sama besar dan di
pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua tiang net yang ditanam di pinggir
lapangan.
Bulutangkis adalah suatu permainan
yang menggunakan sebuah raket dan shuttlecock yang di pukul melewati sebuah net.
Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau service, yaitu memukul bola
dari petak service kanan ke petak servis kanan lawan, sehingga jalan bola
menyilang
2.2 SEJARAH
·
Sejarah Bulu Tangkis di Dunia
Dalam
perkembangannya sejarah bulu tangkis berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahunlalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat
Cina. Nenek moyang terdininyadiperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa,
Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanparaket. Alih-alih, objeknya
dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjagakok agar
tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan
Di
Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores
danShuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai
dayung/tongkat(Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di
udara dan mencegahnya darimenyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi
nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun1854 ketika majalah Punch
mempublikasikan kartun untuk ini
Dalam
sejarah bulu tangkis Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat
Cina,dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini
kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat
mereka.
Olah
raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune,
India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara
bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan
tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para
tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini
mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac
Spratt, seorang penyalur mainan Inggris,
berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu
tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut
dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire,
Inggris.
·
Sejarah Bulu Tangkis di Indonesia
Pada
tahun 1992 bulu tangkis menjadi olahraga olimpiade musim panas di kejuaraan
barcelona. Ketika itu tim Indonesia dan Korea Selatan masing-masing memperoleh
dua medali emas. Perkembangan bulu tangkis di negara Indonesia tidak bisa
dipisahkan dengan pertumbuhan bangsa indonesia, saat zaman sebelum revolusi
fisik, gerakan kemerdekaan, hingga saat periode zaman orde baru. Sebagian
orang-orang belanda membawa jenis cabang olahraga bulu tangkis, kemudian
pelajar-pelajar yang pulang dari luar negeri setelah menunutut ilmu. Hal ini
yang membuat olahraga bulu tangkis bisa populer dan digemari masyarakat.
Sekitar
tahun 1940 cabang olahraga bulu tangkis banyak disukai oleh seluruh lapisan
masyarakat hingga pelosok negeri. Namun untuk cabang olahraga ini baru
menemukan organisasi setelah tiga tahun diadakannya PON pertama di Solo tahun
1984, tepatnya tanggal 5 mei 1951.
2.3 PERATURAN
1. Peraturan Service Bulutangkis
Servis
(Service) adalah pukulan pertama ke arah lawan yang dilakukan untuk memulai
suatu permainan bulutangkis. Cara melakukan service yang baik dan benar bisa
dibaca. Service dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan)
menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Bila kok jatuh di luar area
tersebut maka kok dinyatakan keluar dan poin untuk penerima servis. Antara
partai tunggal dan ganda memiliki area servis masing-masing yang berbeda. Pengungdian
service dilakukan sebelum permainan dimulai, seorang wasit melakukan pengundian
terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang pertama berhak melakukan servis.
Beberapa aturan service yang perlu
diperhatikan dalam pemainan bulutangkis antara lain :
§ Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket
harus berada dibawah pegangan raket.
§ Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
§ Kaki kiri statis.
§ Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari
tanah.
§ Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu
rangkaian.
§ Penerima servis bergerak sesaat setelah servis
dipukul.
Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam
servis permainan olahraga bulutangkis :
§ Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket
lebih tinggi atau sejajar dengan grip raket.
§ Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih
tinggi dari pinggang.
§ Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
§ Kaki kiri melakukan langkah.
§ Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
§ Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak
boleh terputus.
§ Penerima servis bergerak sebelum kok servis
dipukul.
2. Garis Lapangan untuk Area Permainan dan
Service Bulutangkis
Lapangan yang digunakan untuk pertandiangan
bulutangkis antara partai ganda dan partai tunggal memiliki perbedaan. Di dalam
permainan bulutangkis setiap garis lapangan memiliki fungsinya masing-masing.
Garis samping memiliki 2 garis (Luar dan dalam) dan garis belakang juga
memiliki 2 garis (Luar dan dalam).
Untuk area bidang permainan bulutangkis, garis
samping dalam dan garis belakang luar digunakan untuk area permainan tunggal
sedangkan garis samping luar dan garis belakang luar digunakan untuk area
permainan untuk partai ganda.
Bidang area service permainan bulutangkis
untuk partai tunggal adalah garis samping dalam dan garis belakang luar,
sedangkan untuk area service untuk partai ganda adalah garis samping luar dan
garis belakang bagian dalam.
3. Partai/ Bentuk Permainan Bulutangkis
Ada lima
partai dalam permainan bulutangkis yang biasa dimainkan, yaitu:
§
Partai tunggal putra, yaitu
permainan yang dimainkan oleh seorang pemain putra dengan seorang pemain putra
dari lawan. Contoh pemain tunggal putra adalah Taufik Hidayat.
§
Partai tunggal putri , yaitu
permainan yang dimainkan oleh seorang pemain putri dengan seorang pemain putri
dari tim lawan. Contoh pemain tunggal putri adalah Susi Susanti.
§
Partai ganda putra, yaitu
permainan yang dimainkan oleh dua orang pemain putra dengan dua orang pemain
putra dari tim lawan. Contoh pemain ganda putra adalah Hendra Setiawan dan
Muhammad Ahsan.
§
Partai ganda putri, yaitu
permainan yang dimainkan oleh dua orang pemain putri dengan dua orang pemain
putri dari tim lawan. Contoh pemain ganda putri adalah Greysia Poli dan Nitya
Krishinda.
§
Partai ganda campuran,yaitu
permainan yang dimainkan oleh pasangan putra putra dengan pasangan putra putra
putri juga dari tim lawan. Contoh pemain ganda campuran adalah Tantowi Ahmad
dan Lilyana Natsir.
4. Sistem Penilaian/ Perhitungan Point dalam
permainan bulutangkis
Ada beberapa jenis penilaian atau perhitungan
poin dalam badminton/ bulutangkis diantaranya adalah sistem pindah bola dan
sistem reli poin. Beberapa peraturan yang diterapkan untuk perhitungan poin
menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin.
Sistem pindah bola dalam permainan bulutangkis
§ Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan
salah seorang pemain dari tiap-tiap pasangan sebagai “orang pertama”. Pilihan
ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
§ Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi
“orang pertama” saat melakukan servis.
§ Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan
servis (masing-masing untuk tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis
pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
§ Saat pindah bola, servis pertama selalu
dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah kanan, bukan oleh “orang pertama”.
Sistem reli poin dalam permainan
bulutangkis
§ Setiap pasangan hanya mendapat satu kali
kesempatan servis, tidak ada servis kedua.
§ Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya
sesuai dengan poin yang telah diraih oleh pasangan tersebut.
§ Pemain yang sama akan terus melakukan servis
sampai poin berikutnya diraih oleh lawan.
Sistem perhitungan poin pada bulu tangkis telah mengalami banyak
perubahan, mulai dari sistem klasik yaitu pindah bola 15 poin sampai sistem
terbaru, sistem reli 21 poin. Terhitung sejak Mei 2006 pada kejuaraan resmi
seluruh partai tunggal maupun ganda menggunakan sistem perhitungan 3 × 21
reli poin
Poin tertinggi dalam setiap set adalah 21 poin kecuali jika terjadi perpanjangan (Deuce) yang dikarenakan terjadi persaingan yang sangat ketat antara kedua pemain sehingga harus diperpanjang hingga selisih jarak 2 poin sesuai dengan ketetapan.
Poin tertinggi dalam setiap set adalah 21 poin kecuali jika terjadi perpanjangan (Deuce) yang dikarenakan terjadi persaingan yang sangat ketat antara kedua pemain sehingga harus diperpanjang hingga selisih jarak 2 poin sesuai dengan ketetapan.
Pemain bisa dikatakan menang dalam sebuah pertandingan jika pemain
tunggal maupun ganda bisa memenangkan dua set pertandingan secara
langsung. Jika terjadi hasil yang sama kuat dalam dua set, maka
dilanjutkan dengan set permainan yang ketiga.
2.4 TEKNIK / SKILL
1. Teknik Dasar
Menggunakan Raket
Memegang (grip) dalam permainan bulu tangkis
terdiri atas 3 jenis, yaitu:
Cara Memegang Raket dengan Teknik Forehand
Pelaksanaannya:
o
Pegang raket di tangan
kiri dan posisi raket tegak lurus.
o
Tangan kanan memegang
senar.
o
Tangan kanan arahkan
ke pegangan raket.
o
Telapak tangan berada
pada ujung pegangan tangan.
o
Jari telunjuk agak
terpisah dari jari-jari lainnya.
o
Ibu jari melingkar
wajar.
o
Jari-jari lainnya agak
renggang.
Cara Memegang Raket dengan Teknik Backhand
Pelaksanaannya:
- Ibu jari posisinya melingkar
tegak lurus di sepanjang pegangan raket.
- Ibu jari ke dalam sebagai
pengungkit.
- Pegangan berubah dengan
berputarnya raket ¼ putaran.
Cara Memegang Raket dengan Teknik Frying pen
Pelaksanaannya:
o Letakkan raket di lantai, pegang dan
angkatlah.
- Bidang raket sejajar dengan
tubuh.
- Seperti memegang penggorengan
atau palu.
2. Teknik Dasar
Pukulan Forehand
Dalam melakukan
permainan bulutangkis teknik dasar forehand merupakan jenis
pukulan yang paling sering digunakan. Forehand adalah pukulan
yang dilakukan dengan cara mengayunkan badan dari belakang ke arah depan raket
dengan telapak tangan menghadap shuttlecock.
Cara Melakukan Teknik
Dasar Pukulan Forehand
·
Pegang raket dengan
teknik forehand.
·
Posisi kaki kiri
berada di depan dan posisi kaki kanan berada di belakang.
·
Posisi badan miring ke
arah kanan.
·
Pukul shuttlecocks sambil
dengan menggerakan bahu ke depan.
·
Biarkan gerakan tangan
terus ke bawah.
·
Apabila kamu ingin
melakukan pukulan clear, pukulah shuttlecocks sekeras
mungkin.
3. Teknik Dasar Footwork (Gerakan
pada Kaki)
Kelincahan posisi
gerakan kaki ke samping, depan dan belakang merupakan salah satu teknik yang
harus diketahui. Tujuannya adalah agar kita dapat menjangkau kok dari
area manapun. Sehingga jika berada di posisi yang tepat kita bisa menyerang ke
daerah lawan dan melakukan pukulan yang berkualitas dan mematikan.
4. Teknik Dasar Sikap
dan Posisi Badan Pada Permainan Bulutangkis
Pada posisi badan
harus bertumpu kepada kedua kaki agar seimbang dalam melakukan teknik
penyerangan maupun bertahan. Menekuk atau membengkokkan kedua lutut kaki,
kemudian ketika berdiri menggunakan bagian ujung kaki, sehingga posisi pinggang
tetap tegak. Posisi kedua kaki sedikit terbuka selebar bahu dengan posisi
sejajar, bisa juga salah satu kaki berada di depannya. Lengan siku melebar ke
samping badan sehingga tangan yang memegang raket bebas bergerak. Ketinggian
kepala raket harus lebih tinggi dari kepala kita.
4. Teknik Dasar Ketika Posisi Memukul (Hitting
Position)
Jika kamu memegang
raket menggunakan tangan kanan, usahakan posisi badan menyamping ke arah net
dan kaki kiri berada di depan kaki kanan. Posisi badan harus berada di belakang
kok yang akan dipukul dan bahu yang kanan agak ditarik ke belakang. Ketika
memukul posisi bahu kanan dan kaki kanan harus ada perpindahan yaitu dari
posisi belakang ke depan.
6. Teknik Dasar Service
Teknik ini dilakukan
dengan mengarahkan kok ke area kanan, kiri depan maupun belakang pemain lawan.
hindari melakukan service dengan posisi kok yang tanggung dan tepat berada di
depan pemain lawam, hal itu akan memudahkan lawan dalam mematikan pergerakan kita. Ada
3 macam teknik service:
·
Service Forehand Pendek
- Pegang
bola dengan tangan kiri setinggi dada, kepala raket mengarah ke bawah.
- Ayun
raket ke depan, pukul dengan pelan.
- Jangan
menggeser kedua kaki.
·
Service Forehand Panjang
- Berdiri
kangkang, berat badan di kaki belakang.
- Tangan
kiri yang memegang bola, jatuhkan tepat di depan.
- Putar
badan pada saat berat badan berpindah dari kaki belakang ke kaki yang di
depan.
- Pergelangan
tangan dan lengan berputar.
- Bola
dipukul tinggi dan jauh.
- Sebelum
bola dipukul, kedua kaki jangan bergeser.
- Gerakan
akhir servis, arahkan tangan melampaui bahu kiri.
·
Service Backhand
Memukul kok menggunakan raket bagian luar, jika kamu memegang
raket menggunkan tangan kanan teknik ini dilakukan dengan posisi kaki kanan
berada di depan sedangkan kaki kanan berada di belakang. Teknik ini menggunakan
ayunan yang relatif pendek dan tidak harus dengan tenaga yang penuh. Lakukan
hal sebaliknya jika kamu memegang raket menggunakan tangan kiri.
7. Teknik Dasar Overhead
Satu-satunya cara jika
ingin melakukan teknik ini adalah dengan memegang dengan teknik forehand. Hal
ini dilakukan karena kok berada jauh dibelakang posisi kita, pukulan ini
dilakukan seperti gerakan melempar.
8. Teknik Dasar Smash
Pada teknik ini
pukulan dilakukan dengan tenaga penuh dan kok harus mengarah ke bagian bawah
area lawan. Pukulan ini biasanya digunakan saat posisi menyerang dan bertujuan
untuk mematikan pergerakan lawan dan teknik ini lebih baik jika dilakukan
dengan lompatan yang tinggi sehingga kita mendapatkan posisi pukulan yang
sempurna.
9. Teknik Dasar Dropshot
Dropshot merupakan pukulan yang hampir sama
dengan teknik smash, namun perbedaanya adalah pada posisi raket
saat akan melakukan pukulan seperti melakukan gerakan tipuan seolah-olah
seperti ingin melakukan teknik smash. Jika pada teknik smash mengguanakan
kekuatan penuh, makak berbeda dengan teknik dropshot yaitu
hanya dipukul dengan dorongan atau sentuhan yang halus. Seorang pemain
bulutangkis yang profesional biasanya saat melakukan teknik dropshot posisi shuttlecockterjatuh
tidak jauh dari net atau diantara garis ganda pemain lawan
dengan net. Dalam melakukan teknik ini ada banyak faktor yang
menentukan berhasil atau tidak, seperti faktor posisi tubuh, pegangan raket,
pergerakan kaki dan perpindahan berat badan yang harmonis.
Cara Melakukan Teknik
Dasar Dropshot
·
Pegang raket dengan
teknik forehand.
·
Posisi pada saat
memegang raket yaitu menyamping badan ke arah bahu.
·
Usahan bergerak dengan
lincah agar mendapatkan posisi badan berada di belakang shuttlecock.
·
Pukul raket dengan
posisi keadaan tangan lurus, kemudian dorong dan sentuh shuttlecock dengan
pelan seperti ingin melakukan teknik smash.
·
Arahkan shuttlecock ke
daerah yang kosong yaitu ke arah kanan atau kiri depan area permainan lawan.
10. Teknik Dasar Netting
Teknik netting
merupakan pukulan yang tidak terlalu keras yang berada tipis di dekat net.
Jarang pemain yang bisa melakukan teknik ini, karena ini harus memiliki sense yang
tinggi dan teknik penempatan bola yang baik.
2.5 SARANA/PRASARANA
1. Lapangan Bulu Tangkis
Lapangan bulu tangkis yang sesuai dengan peraturan International Badminton
Federation (IBF) sebagai berikut.
a. Panjang lapangan: 13,40 meter digunakan untuk partai tunggal (single)
dan ganda (double).
b. Lebar lapangan: 6,10 meter digunakan untuk partai ganda dan ukuran
5,18 meter digunakan untuk partai tunggal.
Ketentuan lain bahwa garis lapangan bulu tangkis diusahakan yang
berwarna jelas dan mudah dilihat, misalnya warna putih, kuning, dan sebagainya.
2. Net atau Jaring
Net atau jaring dibuat dari tali yang halus berwarna hijau tua. Ukuran net sebagai berikut.
a. Panjang net : 610 cm.
b. Lebar net: 76 cm.
c. Pita putih di sisi atas net berukuran 3,8 cm.
3. Tiang Net
Tiang net dibuat dari bahan yang cukup kuat, misalnya besi. Tiang
net bentuknya bulat dengan jari tengah berukuran 3,8 cm. Tiang net
dipasang di luar garis samping.
4. Tinggi Net
Net dipasang di bagian tengah lapangan dengan ketinggian 1,524
meter.
5. Kok (Shuttlecock)
Kok atau disebut shuttlecock terdiri atas
kepala dan bulu kepala. Bahan untuk membuat kok (shuttlecock),
yaitu gabus yang berbentuk setengah bulatan yang dilapisi dengan
kulit.
Pada gabus ditancapkan bulu unggas yang jumlahnya 14 sampai 16
helai. Garis tengah gabus, yaitu 25–28 mm garis tengah diujung atas
adalah 54–56 mm. Bulu-bulu itu diikat dengan benang. Ketinggian
bulu dari permukaan gabus hingga permukaan atas, yaitu 64–74 mm.
Kok yang standart beratnya antara 4,73–5,50 gram.
6. Raket (Pemukul)
Alat untuk memukul kok (suttlecock) dalam permainan bulu tangkis
disebut raket. Raket beratnya kurang dari 150 gram. Bahan yang
digunakan untuk membuat raket yaitu:
a. Kayu
b. Aluminium
c. kayu dan aluminium
d. fiberglas, dan
e. Arang (carbonex)
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bulu tangkis atau badminton merupakan suatu olahraga raket yang
dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang
saling berlawanan. Bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan (“kok”/”
shuttlecock”) melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah
ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama. Olah raga yang
dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang
di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut
di India dan Republik Rakyat Tiongkok. Nenek moyang terdininya
diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan
penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan
kaki.
Ada beberapa tehnik dasar dalam permainan Bulu
tangkis, di antaranya:
1) Tehnik Dasar
Memegang Raket, di antaranya ada tiga macam, yaitu Pegangan forehand, Pegangan
backhand, Dan Pegangan pukul kasur/amerika.
2) Tehnik Dasar
Pukulan, di bagi kedalam dua macam, yaitu pukulan servis yang terbagi kepada
Pukulan servis pendek, Pukulan servis panjang, Pukulan servis mendatar dan
Pukulan servis cambuk. Dan juga pukulan lob yang terbagi kepada Overhead lob
dan underhand lob.
3.2 Saran
3.2 Saran
Permainan bulutangkis
harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlet yang berpotensi
untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Bulutangkis juga harus dibudayakan
diseluruh pelosok daerah di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA